Selasa, 04 Desember 2007

The Great of Islam

Rasulullah menyatakan bahwa umat Islam akan mengalami empat masa yaitu berawal dari masa Nubuwah (Kenabian) dimana Muhammad SAW sebagai pemimpin tertinggi yang menjalankan Islam berdasarkan wahyu Illahi.
Selepas Rasulullah umat Islam dipimpin oleh Khulafaur Rosyidin yang menjalankan pemerintahan berdasarkan manhaj yang telah diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Ada empat khalifah dalam masa ini, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
Masa selanjutnya adalah masa Kerajaan Yang Menggigit (Mulkan ‘Adldlon) dimana Islam menjadi peraturan dan dasar hukum tetapi pelaksanaannya pasang surut. Pada masa ini muncul Khilafah bani Ummayah, Abbasiyah, Saljuk dan terakhir Turki Ustmani. Sempat terjadi kekosongan antara Bani Saljuk dengan Turki Ustmani akibat serangan bangsa Tar Tar. Namun segera diganti oleh Dinasti Mamaluk di Mesir. Ada pula Dinasti Fathimiyyah di Spanyol.
Masa kelam umat Islam adalah masa Kerajaan Yang Menyombong (Mulkan Jabariyah) dimana Islam tidak dijadikan landasan apalagi pelaksanaannya. Terlebih para pemimpinnya adalah otoriter. Dan saat inilah umat Islam berada.
Kabar gembira hadir dengan terbentuknya Khilafah Islam dengan kualitas rasyidah (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah) yang terus kita harap segera terwujud.

Sejarah islam masa lalu menorehkan tinta emas dalam peradaban dunia dengan wilayah meliputi 2/3 daratan mulai Jazirah Arabia, India, Syam, Persia, Asia Tengah, Afrika, bahkan Eropa. Tidak ada yang bisa menandingi meski Imperium Romawi dan Persia sekalipun.
Sejarah Islam pula yang mencatat perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat luar biasa meliputi kedokteran, teknologi bangunan, teknologi mesin, sastra hingga falsafah yang banyak dijiplak bangsa barat sekarang. Bahkan, bangsa Eropa sekarang bisa mempelajari warisan Yunani adalah berkat penerjemahan oleh umat Islam.
Umat Islam sangat maju dalam ilmu pengetahuan dan peradaban sebab mereka menjadikan Al Qur’an dan As Sunnah sebagai landasan hidup. Mereka maju karena semangat universalitas Islam yang mempersaudarakan bangsa-bangsa dengan akidah Islam. Mereka maju juga karena melaksakan syari’ah. Syari’ahlah yang memberi mereka berbagai inspirasi untuk menjadi rahmat seluruh alam, memimpin dunia memerangi kekufuran dan kezaliman, dan untuk itu mereka menyiapkan segala upaya untuk mengemban misi itu. Mereka menyiapkan ekonomi, menggembleng generasi muda, mengembangkan sains dan teknologi, dan bekas-bekasnya masih bisa kita saksikan hingga hari ini.
Kehidupan beragama sangat terjaga dengan baik. Kita bisa melihat toleransi kehidupan beragama adalah saat dipimpin uamt Islam. Bahkan peradaban tertinggi bangsa Yahudi adalah saat dibawah Khilafah Islam. Ketika di Eropa mereka diusir-usir, umat Islamlah yang memberi pengayoman. Sangat jauh berbeda dengan apa yang mereka lakukan sekarang di Palestina.
Sebab Islam adalah satu-satunya agama yang secara tegas mengajarkan konsep toleransi. Tidak pernah terjadi pemaksaan penduduk suatu wilayah untuk memeluk Islam. Terbukti dikota Byzantium (Istanbul), Palestina, Spanyol dan wilayah lainnya.

Rasulullah Saw dan Seorang Pengemis Yahudi Buta

Bersedihlah engkau untuk dirimu sendiri, ketika tak ada kesedihan apapun saat membaca cerita ini untuk yang pertama kali.

Di sududt pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya”. Namun, setiap pagi Muhammada Rasulullah saw. Mendatanginya dengan membawakan makanan. Tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah saw menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rosulullah. Demikianlah Rasulullah melakukan hal ini setiap hari sampai beliau akhirnya wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah praktis tidak ada lagi orang yang membawakan makanan kepada pengemis yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat yang sekaligus menjadi khalifah pada saat itu yaitu Abu Bakar ra. berkunjung ke rumah anaknya Aisyah ra. yang tidak lain dan tidak bukan merupakan istri Rasulullah dan beliau bertanya kepada anak yang dicintainya itu, “Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?”.
Aisyah menjawab, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah kerjakan kecuali satu saja”.
“Apakah itu?”, tanya Abu Bakar. “Setiap pagi Rasulullah selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana”, kata Aisyah.
Keesokan paginya Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan kepadanya. Ketika Abu Bakar mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik,”Siapakah kamu?”
Seketika itu Abu Bakar menjawab,”Aku orang yang biasa.”
“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, bantah si pengemis buta itu . “Apabila ia datang kepadaku tidak susah tanganku ini memegang dan tidak susah mulutku ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut setelaqh itu baru ia berikan kepadaku”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abu Bakar tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, ”Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammada Rasulullah saw.”
Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abu Bakar, dan kemudian berkata, ”Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya tapi ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia dengan sabar mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia”.
Tak kuasa hatinya itu merasakan kemuliaan hati seorang Muhammad saw. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar saat itu juga dan sejak hari itu menjadi seorang muslim.

Penghuni Surga dan Neraka

Setelah beberapa saat atau beberapa lama seseorang disiksa di neraka, Allah SWT berkenan mengentaskan mereka untuk dimasukkan ke dalam surga. Mereka adalah orang-orang yang meski bertauhid sempat melakukan dosa-dosa besar. Karena terbakar kobaran api neraka, tubuh mereka menjadi hitam legam. Sebelum dimasukkan ke dalam surga, merka digiring lalu dilemparkan ke “sungai kehidupan”. Setelah beberapa waktu, barulah merka dimasukkan ke dalam surga. Mereka inilah orang-orang yang paling akhir masuk ke dalam surga.
Di antara mereka, termasuk orang-orang yang memiliki iman walaupun sangat kecil., ibarat Cuma sebiji sawi – kecil atau sedikit sekali! Termasuk orang-orang yang mempunyai sedikit iman tapi tidak pernah mempunyai amal saleh sedikit pun. Orang-orang seperti itu, setelah beberapa waktu lamanya, akan dikeluarkan juga dari neraka – berkat karaunia Allah SWt dan syafaat Rasulullah SAW. Itu semua, sekali lagi, berkat mereka masih mempunyai iman, - walaupun hanya sebiji sawi!

Suatu hari Rasulullah SAW bersabda, sebagian penghuni neraka adalah perempuan yang ingkar. “Apakah mereka ingkar kepada Allah?” tanya sahabat. “Mereka ingkar kepada suami dan kebaikan suaminya,” jawab Rasulullah SAW. “Jika suaminya berbuat baik selama setahun, lalu melihat kejelekan, dia berkata, ‘Aku belum memperoleh kebaikan apapun darimu.’ Dengan demikian mereka kufur kepada suami dan mengingkari kebaikannya,” lanjut Rasul.
Barangkali karena sifat (sebagian) perempuan seperti itu, mereka juga menjadi (sebagian) penghuni neraka. Sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya aku telah melihat surga, setan, dan memetik buah anggur. Seandainya aku mendapatkannya, tentu kalian dapat memakannya selama dunia masih terbentang. Aku juga melihat neraka, dan belum pernah melihat pemandangan yang sangat mengerikan seperti yang kulihat hari itu. Aku lihat, kebanyakan penghuni neraka adalah perempuan”.
“Mengapa demikian?” tanya para sahabat. “Sebab mereka itu kufur,” jawab Rasul. “Apakah mereka kufur kepada Allah?” tanya sahabat lagi, “Mereka kufur kepada suami dan mengingkati kebaikannya,” jawab Rasul.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menjelaskan, neraka terdiri dari dua bagian: api yang sangat panas dan api yang sangat dingin. Api yang sangat panas untuk manusia yang berdosa, dan api yang sangat dingin untuk iblis, setan dan jin yang diciptakan Allah dari api.
Dalam hadis itu Rasulullah SAW menjelasakan, panas yang sangat terik di dunia karena mendidihnya api neraka. Saking panasnya, neraka pun mengadu kepada Allah SWT, “Wahai Allah, sebagian dari kami memakan sebagian lainnya.” Maka Allah pun mengizinkan neraka untuk bernapas dua kali, sekali pada musim dingin dan sekali pada musim panas. “Yaitu ketika kalian merasakan udara yang sangat dingin dan sangat panas,” ujar Nabi.

Muslim Scientist: The Pioneer

Inilah bukti bahwa ilmuwan muslim adalah seorang pelopor!

1. Yang diketahui umum:
Orang pertama yang mengemukakan ‘manusia dalam penerbangan’ adalah Roger Bacon, filsuf Inggris yang menggambar peralatan terbang pada abad 13M. Leonardo da Vinci, orang Italia yang kemudian mengkonsep alat transportasi udara dan menggambar beberapa mesin terbang pertama.
Fakta:
Ibnu Firas, seorang Muslim Andalusia telah mendesain, mengkonstruksi, dan bahkan telah menguji mesin terbang pada tahun 800M. Roger Bacon belajar dari karya Ibnu Firas tentang desain mesin terbang yang berbahasa Arab. Bacon menggambar mesinnya 500 tahun sesudah wafatnya Ibnu Firas, dan da Vinci menggambar heli bertenaga manusia 700 tahun kemudian.
2. Yang diketahui umum:
Cermin kaca diproduksi pertama kali di Venesia pada 1291M
Fakta:
Cermin kaca sudah digunakan di Andalusia di bawah pemerintahan Bani Umayyah sebelum abad XI M. Orang-orang Venesia belajar ilmu produksi kaca dari Damaskus pada abad IX – X.
3. Yang diketahui umum:
Hingga abad XIV, satu-satunya tipe jam adalah jam air. Barulah pada tahun 1335 di Milan , Italia, jam mekanik pertama diciptakan.
Fakta:
Berbagai macam tipe jam dengan segala ukuran sudah diproduksi oleh insinyur-insinyur muslim di Spanyol. Orang-orang Italia belajar dari terjemahan manuskrip-manuskrip Arab tentang gravitasi dan mekanika.
4. Yang diketahui umum:
Pada abad 17M, Galileo Galilei untuk pertama kalinya mengembangkan konsep pendulum (bandul) saat di masih belia.
Fakta:
Ibnu Yunus Al Mashri di Kairo menemukan pendulum pada abad ke-10 M. penggunaan bandul dalm jam diperkenalkan oleh fisikawan muslim sejak abad ke-15 M.
5. Yang diketahui umum:
Mesin ketik dan alat cetak yang portable ditemukan oleh Johanes Guttenberg di Jerman pada abad ke-15 M.
Fakta:
Seratus tahun sebelum Guttenberg pada tahun 1454 mengembangkan mesin cetak yang mengesankan dunia barat, alat sejenis telah lazim digunakan di dunia Islam.
6. Yang diketahui umum:
Studi Sir Isaac Newton tentang lensa, cahaya, dan prisma pada abad ke-17 adalah pondasi dari ilmu optika modern.
Fakta:
Pada abad ke-11, Ibnu Haitsam telah merumuskan semua hal yang diselediki oleh Newton. Fisikawan besar muslim ini mendobrak pandangan Aristoteles bahwa kita bisa melihat karena cahaya yang keluar dari mata kita.
7. Yang diketahui umum:
Newton di abad ke-17 mengatakan bahwa sinar putih adalah kombinasi bermacam warna.
Fakta:
Ibnu Haitsam, pada abad ke-11 sudah menuliskan dan menggambarkan spektrumnya kemudian dilengkapi oleh Kamal El Din pada abad ke-16. Newton memang mempunyai banyak penemuan, tetapi tidak untuk hal yang satu ini.
8. Yang diketahui umum:
Ilmu trigonometri beasal dan berkembang dari Yunani.
Fakta:
Memang, keunikan segitiga diketahui di Yunani. Namun pengembangan trigonometri hingga menjadi seperti sekarang dilakukan oleh ilmuwan muslim. Kata Sin (tanpa ‘us’, -us adalah tambahan lafal dalam terjemahan Latin), Cos dan Tan semuanya berasal dari bahasa Arab.
9. Yang diketahui umum:
Orang pertama yang menggunakan simbol aljabar adalah matematikawan Prancis, Fransiscois Vieta. Pada tahun 1561, ia menggunakan x dan y dalam buku aljabarnya untuk menyatakan persamaan dengan lambang huruf.
Fakta:
Penggunaan variabel dalam menyatakan persamaan telah digunakan Al Khawarizmi pada abad ke-9. variabel x misalnya, adalah penyederhanaan simbol dari huruf arab “syin”. Buktinya Xavier tetap dibaca Syavier dan Xanana dibaca Syanana.
10. Yang diketahui umum:
Persamaan kubik (pangkat tiga) belum dapat dipecahkan sampai abad ke-16 saat Niccolo Tartagila mengajukan suatu formula untuk memecahkannya.
Fakta:
Persamaan kubik, bahkan persamaan pangkat banyak (polinomial) telah dirumuskan formulasi dan pemecahannya oleh ilmuwan muslim di abad ke-10.
11. Yang diketahui umum:
Pada tahun 1614, Jhon Napier menemukan konsep logaritma dan menyusun tabelnya.
Fakta:
Table logaritma sudah sangat akrab digunakan di dunia Islam pada abad ke-13.
12. Yang diketahui umum:
Pada abad ke-17, matematikawan Prancis Rene des Cartes menyatakan bahwa aljabar dapat digunakan untuk emmecahkan masalah geometri. Ia disebut sebagai ahli terahli dalam masalah geometri.
Fakta:
Di abad ke-9, Tsabit bin Qurrah menuliskan pernyataan serupa. Kemudian Abdul Wafa’, bahkan menyusun sebuah textbook aljabar yang menyederhanakan masalah geometri.
13. Yang diketahui umum:
Kompas ditemukan orang Cina dan mereka sudah menggunakannya antara tahun 1000-1100. Referensi pertama tentang penggunaannya dalam navigasi ditulis Alexander Neckam (1157-1217).
Fakta:
Gustav Le Bon sendiri mengakui bahwa jarum magnet dan kompas ditemukan oleh orang muslim dan orang Cina hanya sedikit yang berhubungan dengan hal ini. Para pelaut Eropa pun masih menggunakan navigator muslim dalam aneka penjelajahan di abad selanjutnya. Neckam sperti halnya orang Cina, kemungkinan besar belajar dari interaksi dan literatur navigasi Islam.
14. Yang diketahui umum:
Robert Boyle pada abad 17 menemukan dan mengembangkan ilmu kimia.
Fakta:
Al Kemi adalam ilmuwan Islam serta Ar razi Al Jarjari, Al Biruni, Al Kindi dan Jabir ibnu Hayyan memunculkan eksperimen kimia 700 tahun sebelum Boyle. Ini semua diakui oleh ilmuwan barat, Durant dan Humboldt.
15. Yang diketahui umum:
Leonardo da Vinci pada abad ke-16 digelari Bapak Ilmu Geologi karena pernyataan sederhananya: “Berbagai fosil yang ditemukan di gunung-gunung menunjukkan bahwa bumi ini pada mulanya tertutupi oleh air.
Fakta:
Al Biruni bahkan jauh sebelum da Vinci pada abad ke-11 meneliti dan menyimpulkan hal ini. Ia menambahkan argument-argumen lain dan banyak lagi poin penting. Tampaknya da Vinci belajar dari literatur terjemahan Arab-Latin. Sayang sekali, ia tak menambahkan apapun, sekedar mengutip (copy paste) dan tidak lengkap pula.
s





Ketika Allah Gembira

“Bertaubatlah kamu semuanya kepada Allah wahai orang-orang yang beriman agar kamu sekalian berbahagia.”
[QS An-Nuur 31]

Pernahkah kita berpikir tentang momen penting dimana justru Allah swt-lah yang berbahagia?

Di tengah gurun yang tandus setiap butir pasir nya menguapkan hawa panas, tampak seorang musafir kebingungan berlari kesana kemari. Matanya menatap jauh. Keringatnya sedari tadi sudah kering. Panas matahari membuat kulit bibirnya terkelupas. Musafir itu mulai berpikir tentang akhir hidupnya. Kematian akan menjemput karena onta yang membawa semua perbekalannya tak kuasa ia temukan. Di saat itulah matanya samar-samar menangkap bayangan berjalan. Ia songsong bayangan itu. Semakin dekat, seman dekat. Seperti terbius ia lalu berlari kencang dan memekik senang. Untanya ditemukan!
Demikanlah ilustrasi indah yang diutarakan Nabi saw untuk menggambarkan kebahagiaan Allah swt. Kebahagiaan yang bukan hanya besar kadarnya tapi juga mengharukan. Allah swt berbahagia setiap kali hambanya memanjatkan taubat. Setiap taubat yang melintasi langit dan menyentuh Arsy-Nya. Dia sambut dengan kegembiraan seorang musafir yang bertemu kembali dengan untanya di padang pasir.
“Sungguh! Allah gembira menerima taubat hamba-Nya, melebihi kegembiraan seorang di antara kamu sekalian yang menemukan kembali untanya yang hilang di tengah-tengah padang sahara.” [Bukhari Muslim dari Anas bin Malik]
Seorang sufi menghabiskan hampir seluruh hidupnya agar dapat merasakan kehadiran Allah swt di dunia dan akhirat. Impian mereka tidak hanya di wilayah ruhani tapi juga materi. Para sufi menginginkan meliahat wajah Allah swt di surga kelak. Dan hanya kepada hamba-Nya yang bertaubatlah akan diperlihatkan wajah-Nya sebab si hamba telah membuat-Nya berbahagia.
Ada tiga syarat yang disepakati ulama agar taubat seorang hamba diterima. Pertama, orang itu harus langsung menghentikan dosa itu seperti seorang pemuda yang meninggalkan perempuan cantik yang telah ada di ranjangnya. Kedua, menyesal sepenuhnya. Ketiga, berketetapan hati tak akan mengulanginya. Inilah komitmen pasca taubat. Jika perbuatan dosa itu diulangi, taubat gugur karenanya. Ketiga syarat ini menjadi standar derajat tertinggi yaitu taubatan nasuha.
Kebahagiaan Allah swt tentulah bukan kebahagiaan satu arah. Dia-lah Tuhan yang menyambut hamba yang berjalan ke arah-Nya dengan berlari. Karenanya, seorang hamba yang bertaubat akan memperoleh anugerah kebahagiaan tak terkira dari Allah swt. Garansinya yaitu surat An-Nuur di atas. Kita bertaubat dan kita jugalah yang berbahagia. Tak perlu dirincilah kebahagiaan macam apa yang akan diraih. Kita tak akan mampu membayangkannya.
Jangan pernah takut taubat kita tak akan diterima. Pintu taubat adalah pintu yang maha besar. Pintu itu senantiasa terbuka menerima taubat. Tidak akan ditutup sampai matahari terbit dari sebelah barat (kiamat).
Maka jika hari ini ada seseorang berjalan ke pintu itu dengan segenap hatinya, itulah hari ketika Allah swt berbahagia.


Kejelekan dibalas Kebaikan

Tiba-tiba datang seorang Badui kepada Rasulullah SAW yang sedang berjalan kaki bersama Anas bin Malik. Badui itu langsung menarik sorban yang melingkar di leher Rasulullah SAW dengan sangat kuat hingga menimbulkan bekas di leher Rasul. Namun beliau tidak marah, bahkan dengan ramah menanyakan apa maksud si Badui.
“Ya Muhammad, penuhilah keranjang kedua untaku ini dengan barang dan harta milik Allah yang ada padamu,” katanya dengan penuh harap. “Aku tidak minta hartamu atau harat bapakmu.”
“Benar, semua harta itu milik Allah,” jawab Rasulullah SAW. “Tapi karena telah berbuat kasar kepadaku, kamu harus mendapat balasan yang setimpal.”
“Tidak mungkin,” kata si Badui.
“Kenapa tidak mungkin?” tanya Rasul.
Mendengar jawaban itu, dengan tenang Badui itu menjawab, “Sebab, Rasul tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan.”
Dan, mendengar jawaban itu kontan Rasulullah SAW tersenyum, lalu memenuhi kedua keranjang unta Badui itu dengan kurma.