Rasulullah menyatakan bahwa umat Islam akan mengalami empat masa yaitu berawal dari masa Nubuwah (Kenabian) dimana Muhammad SAW sebagai pemimpin tertinggi yang menjalankan Islam berdasarkan wahyu Illahi.
Selepas Rasulullah umat Islam dipimpin oleh Khulafaur Rosyidin yang menjalankan pemerintahan berdasarkan manhaj yang telah diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Ada empat khalifah dalam masa ini, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
Masa selanjutnya adalah masa Kerajaan Yang Menggigit (Mulkan ‘Adldlon) dimana Islam menjadi peraturan dan dasar hukum tetapi pelaksanaannya pasang surut. Pada masa ini muncul Khilafah bani Ummayah, Abbasiyah, Saljuk dan terakhir Turki Ustmani. Sempat terjadi kekosongan antara Bani Saljuk dengan Turki Ustmani akibat serangan bangsa Tar Tar. Namun segera diganti oleh Dinasti Mamaluk di Mesir. Ada pula Dinasti Fathimiyyah di Spanyol.
Masa kelam umat Islam adalah masa Kerajaan Yang Menyombong (Mulkan Jabariyah) dimana Islam tidak dijadikan landasan apalagi pelaksanaannya. Terlebih para pemimpinnya adalah otoriter. Dan saat inilah umat Islam berada.
Kabar gembira hadir dengan terbentuknya Khilafah Islam dengan kualitas rasyidah (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah) yang terus kita harap segera terwujud.
Sejarah islam masa lalu menorehkan tinta emas dalam peradaban dunia dengan wilayah meliputi 2/3 daratan mulai Jazirah Arabia, India, Syam, Persia, Asia Tengah, Afrika, bahkan Eropa. Tidak ada yang bisa menandingi meski Imperium Romawi dan Persia sekalipun.
Sejarah Islam pula yang mencatat perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat luar biasa meliputi kedokteran, teknologi bangunan, teknologi mesin, sastra hingga falsafah yang banyak dijiplak bangsa barat sekarang. Bahkan, bangsa Eropa sekarang bisa mempelajari warisan Yunani adalah berkat penerjemahan oleh umat Islam.
Umat Islam sangat maju dalam ilmu pengetahuan dan peradaban sebab mereka menjadikan Al Qur’an dan As Sunnah sebagai landasan hidup. Mereka maju karena semangat universalitas Islam yang mempersaudarakan bangsa-bangsa dengan akidah Islam. Mereka maju juga karena melaksakan syari’ah. Syari’ahlah yang memberi mereka berbagai inspirasi untuk menjadi rahmat seluruh alam, memimpin dunia memerangi kekufuran dan kezaliman, dan untuk itu mereka menyiapkan segala upaya untuk mengemban misi itu. Mereka menyiapkan ekonomi, menggembleng generasi muda, mengembangkan sains dan teknologi, dan bekas-bekasnya masih bisa kita saksikan hingga hari ini.
Kehidupan beragama sangat terjaga dengan baik. Kita bisa melihat toleransi kehidupan beragama adalah saat dipimpin uamt Islam. Bahkan peradaban tertinggi bangsa Yahudi adalah saat dibawah Khilafah Islam. Ketika di Eropa mereka diusir-usir, umat Islamlah yang memberi pengayoman. Sangat jauh berbeda dengan apa yang mereka lakukan sekarang di Palestina.
Sebab Islam adalah satu-satunya agama yang secara tegas mengajarkan konsep toleransi. Tidak pernah terjadi pemaksaan penduduk suatu wilayah untuk memeluk Islam. Terbukti dikota Byzantium (Istanbul), Palestina, Spanyol dan wilayah lainnya.
Selepas Rasulullah umat Islam dipimpin oleh Khulafaur Rosyidin yang menjalankan pemerintahan berdasarkan manhaj yang telah diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Ada empat khalifah dalam masa ini, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
Masa selanjutnya adalah masa Kerajaan Yang Menggigit (Mulkan ‘Adldlon) dimana Islam menjadi peraturan dan dasar hukum tetapi pelaksanaannya pasang surut. Pada masa ini muncul Khilafah bani Ummayah, Abbasiyah, Saljuk dan terakhir Turki Ustmani. Sempat terjadi kekosongan antara Bani Saljuk dengan Turki Ustmani akibat serangan bangsa Tar Tar. Namun segera diganti oleh Dinasti Mamaluk di Mesir. Ada pula Dinasti Fathimiyyah di Spanyol.
Masa kelam umat Islam adalah masa Kerajaan Yang Menyombong (Mulkan Jabariyah) dimana Islam tidak dijadikan landasan apalagi pelaksanaannya. Terlebih para pemimpinnya adalah otoriter. Dan saat inilah umat Islam berada.
Kabar gembira hadir dengan terbentuknya Khilafah Islam dengan kualitas rasyidah (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah) yang terus kita harap segera terwujud.
Sejarah islam masa lalu menorehkan tinta emas dalam peradaban dunia dengan wilayah meliputi 2/3 daratan mulai Jazirah Arabia, India, Syam, Persia, Asia Tengah, Afrika, bahkan Eropa. Tidak ada yang bisa menandingi meski Imperium Romawi dan Persia sekalipun.
Sejarah Islam pula yang mencatat perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat luar biasa meliputi kedokteran, teknologi bangunan, teknologi mesin, sastra hingga falsafah yang banyak dijiplak bangsa barat sekarang. Bahkan, bangsa Eropa sekarang bisa mempelajari warisan Yunani adalah berkat penerjemahan oleh umat Islam.
Umat Islam sangat maju dalam ilmu pengetahuan dan peradaban sebab mereka menjadikan Al Qur’an dan As Sunnah sebagai landasan hidup. Mereka maju karena semangat universalitas Islam yang mempersaudarakan bangsa-bangsa dengan akidah Islam. Mereka maju juga karena melaksakan syari’ah. Syari’ahlah yang memberi mereka berbagai inspirasi untuk menjadi rahmat seluruh alam, memimpin dunia memerangi kekufuran dan kezaliman, dan untuk itu mereka menyiapkan segala upaya untuk mengemban misi itu. Mereka menyiapkan ekonomi, menggembleng generasi muda, mengembangkan sains dan teknologi, dan bekas-bekasnya masih bisa kita saksikan hingga hari ini.
Kehidupan beragama sangat terjaga dengan baik. Kita bisa melihat toleransi kehidupan beragama adalah saat dipimpin uamt Islam. Bahkan peradaban tertinggi bangsa Yahudi adalah saat dibawah Khilafah Islam. Ketika di Eropa mereka diusir-usir, umat Islamlah yang memberi pengayoman. Sangat jauh berbeda dengan apa yang mereka lakukan sekarang di Palestina.
Sebab Islam adalah satu-satunya agama yang secara tegas mengajarkan konsep toleransi. Tidak pernah terjadi pemaksaan penduduk suatu wilayah untuk memeluk Islam. Terbukti dikota Byzantium (Istanbul), Palestina, Spanyol dan wilayah lainnya.